MODUL 1

Memahami Perubahan Iklim: Penyebab dan Tindakan yang Diperlukan

Ari Mochamad

Penulis

LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai bagian dari entitas global tidak bisa lepas dari komitmen untuk berperan dalam mengurangi kegiatan yang menyebabkan
pemanasan global yang berakibat kepada perubahan iklim, karena akibat yang ditimbulkan olehnya menyebabkan bencana kepada sistem alam dan lingkungan (biologi), fisik (termasuk infrastruktur) dan sosial, yang pada akhirnya bermuara kepada kerugian ekonomi. Oleh sebab itu, dibutuhkan komitmen nasional terhadap isu dan agenda perubahan iklim.

Respon terhadap perubahan iklim dilakukan melalui mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Mitigasi perubahan iklim didefinisikan sebagai sebagai intervensi atau upaya yang dapat mengurangi sumber atau meningkatkan serapan emisi gas rumah kaca. Cara ini dilakukan melalui kegiatan/aksi reforestasi, aforestasi, konservasi hutan, memanfaatkan hasil hutan sebagai sumber energi alternatif (energi-bio, kayu), penggunaan dan pemanfaatan sumber energy yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (energy terbaharukan atau renewable energy). Sementara itu, adaptasi perubahan iklim didefinisikan sebagai penyesuaian secara alamiah maupun oleh sistem manusia dalam merespon stimuli iklim aktual atau yang diperkirakan dan dampaknya, menjadi ancaman yang moderat atau memanfaatkan peluang yang menguntungkan.

Pada prakteknya, kegiatan mitigasi dapat memberi efek positif atau benefit kepada aksi adaptasi, sebagaimana upaya adaptasi kepada kegiatan mitigasi. Dalam konteks efesiensi dan efektifitas serta prioritas, harus dimulai inisiasi kegiatan bersama mitigasi dan adaptasi (joint implementation mitigation and adaptation).

Dengan pertimbangan tersebut, maka pada modul ini akan dijelaskan:

Apa itu perubahan iklim? Memberikan definisi tentang perubahan iklim, yang merujuk pada perubahan jangka panjang dalam pola cuaca rata-rata di seluruh planet. Ini mencakup peningkatan suhu global, perubahan pola hujan, dan efek-efek lainnya.

Penyebab perubahan iklim yang menjelaskan faktor-faktor utama yang menyebabkan perubahan iklim, seperti emisi gas rumah kaca oleh manusia, deforestasi, polusi udara, dan perubahan penggunaan lahan. Ini dapat mencakup penjelasan tentang bagaimana aktivitas manusia mempengaruhi atmosfer dan lingkungan.

Dampak perubahan iklim; menguraikan dampak yang sudah terjadi dan yang mungkin akan terjadi akibat perubahan iklim, seperti naiknya permukaan air laut, cuaca ekstrem, migrasi populasi, kerusakan lingkungan, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati.
Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca, penggunaan energi terbarukan, konservasi sumber daya alam, adaptasi terhadap perubahan iklim, dan upaya internasional untuk mengurangi dampak negatifnya.

TUJUAN
POKOK BAHASAN
OUTPUT
METODE
RINCIAN WAKTU

90 – 120 menit

Durasi Sesi Metode
5 menit Perkenalan
5 menit Sesi Berbagi dari Peserta Sharing dari salah satu kelompok kecil. Ini adalah ajang latihan bagi peserta. Kelompok telah dibagi. Topik berbagi akan diusahakan sesuai tema, tetapi ada risiko beda tema.
40 menit Pemaparan/presentasi, yang diselingi dengan Q and E terkait materi/objek yang disampaikan pada slide ppt) Ceramah
15 menit Q and E (untuk membuka pertanyaan lainnya di luar objek slide ppt). diskusi
25 menit Studi kasus – partisipasi aktif peserta untuk menyampaikan pandangannya (mengidentifikasi/menganalisis dan memberikan solusi). diskusi
PERALATAN
LANGKAH-LANGKAH

1. Persiapan
Peserta duduk dalam formasi berbentuk U, dengan meja dan kursi dan meja. Peserta menggunakan tanda nama dengan informasi tentang peserta dan organisasi mereka dengan ukuran Font yang jelas.

2. Perkenalan (5 menit)

3. Sesi Berbagi Peserta (5 menit)
Kelompok peserta yang mendapat giliran akan berbagi masalah atau pengalaman mereka.

4. Pemaparan (40 menit)
Pemaparan/presentasi, yang diselingi dengan Q and E terkait materi/objek yang disampaikan pada slide ppt)

MATERI
  • Dasar-dasar Perubahan Iklim yang Perlu Diketahui. Berbasis pada referensi yang aktual dan terbaru dari IPCC (AR 6, IPCC, 2023). Menjadi acuan dalam melihat perubahan iklim secara global dan potensi implikasi kepada fungsi fisik dan biologi alam, serta pengaruhnya terhadap fungsi l i n g k u n g a n , sosial, ekonomi (dan politik) sebuah wilayah/negara, dan kawasan/region dan bahkan global.
  • Menyelami Asas-asas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Dua respon terhadap perubahan iklim melalui tindakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim (harus dibedakan dengan istilah mitigasi bencana yang memiliki pengertian yang berbeda). Dalam konteks saat ini, keduanya patut dilakukan namun dengan tetap mempertimbangkan historical CO2 emission, kapasitas pembiayaan, teknologi dan sumber daya manusia serta potensi kerugian ekonomi apabila tidak ada intervensi yang dilakukan.
  •  Disasters related to climate change.

Data global dan nasional menunjukkan bahwa 95% bencana yang terjadi, terkait faktor hidrometeorologi/iklim -kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas serta yang ditimbulkan lainnya akibat variailitas (ekstrem) iklim, di mana penyebabnya adalah manusia. Fakta ini menegaskan bahwa dibutuhkannya pendekatan kolaborasi atau integrasi antara adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana dalam mengantisipasi ancaman dan dampak bencana akibat perubahan iklim.

  • Informasi tentang risiko iklim dan variabilitas perubahan iklim Perubahan iklim mengindikasikan terjadinya fluktuasi dan ketidakpastian dalam pola cuaca dan tingkat hujan. Terkadang, hujan turun dengan sangat intens selama musim hujan, sementara saat musim kemarau, dapat terjadi kekeringan ekstrem yang menyebabkan munculnya risiko kegagalan dalam mencapai tujuan suatu bidang tertentu dan bahkan rencana Pembangunan secara umum.
  • Gender perspective on climate risk 
    Peran gender memiliki signifikansi yang besar dalam konteks perubahan iklim. Ini mencerminkan cara di mana perubahan iklim berdampak berbeda pada individu pria dan wanita, serta bagaimana identitas gender dapat mempengaruhi cara orang merespons dan mengalami dampak dari perubahan iklim.

5. Diskusi tanya jawab untuk membuka pertanyaan lainnya di luar objek slide presentasi (15 menit)

6. Studi Kasus
Partisipasi aktif peserta untuk menyampaikan pandangannya (mengidentifikasi/menganalisis dan memberikan solusi.

Dalam studi kasus, kasus dimunculkan oleh peserta berdasar pengamatan/pekerjaan dengan memberikan konteks tentang daerah/wilayah atau komunitas yang menjadi subjek pengamatan. Jelaskan letak geografis, karakteristik iklim, dan faktor-faktor lokal yang mungkin memengaruhi perubahan iklim.

Sajikan data dan fakta yang relevan tentang perubahan iklim di daerah/wilayah tersebut. Ini bisa mencakup tren suhu, pola hujan, naiknya permukaan laut, dan dampak konkret yang telah terjadi. Peserta bisa menganalisis berdasarkan observasi saja atau berdasarkan pengalaman bersama masyarakat lain di wilayah wilayah yang mengalami perubahan akibat perubahan iklim atau menjadi lebih rentan dengan adanya perubahan iklim.

Poin untuk memberi kesempatan pada peserta menyampaikan berdasarkan observasi sebuah wilayah dan atau merasakan dampak perubahan iklim yang terjadi, (& dampaknya thd ekonomi, sosial dan lingkungan). Observasinya dipadukan dengan pengetahuan/informasi yang telah diperoleh dari pertukaran pikiran dan narasumber pada topik sebelumnya.

Jelaskan dampak perubahan iklim pada komunitas atau lingkungan setempat. Ini bisa melibatkan perubahan dalam pertanian, kesehatan masyarakat, infrastruktur, atau aspek lain dari kehidupan sehari-hari.

Tindakan Mitigasi dan Adaptasi apa atau tindakan konkret yang telah diambil untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (mitigasi) atau untuk menghadapi dampak perubahan iklim (adaptasi). Ini bisa mencakup kebijakan pemerintah, program komunitas, atau solusi inovatif.

Jelaskan bagaimana komunitas setempat terlibat dalam upaya mitigasi atau adaptasi. Ini bisa termasuk partisipasi dalam proyek-proyek lingkungan atau kampanye kesadaran.