MODUL 10
Mengukur Tren dan Keberhasilan Kampanye di Media Sosial
Albi Panatagama
Penulis
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi di kehidupan manusia saat ini, memang berguna dalam semua aspek termasuk pada bidang bisnis hingga non bisnis. Kita juga tentunya tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini, untuk diaplikasikan secara langsung pada kebutuhan sendiri. Internet dalam hal ini dianggap sebagai media, yang memberikan keuntungan bagi siapapun dalam memasarkan ide hingga produknya secara luas dengan minim biaya.
Terlebih terutama penggunaan social media, karena saat ini pengguna sosmed cukup banyak tersebar di seluruh dunia, maka para pelaku, praktisi, netizen hingga kreator pastinya memanfaatkannya untuk memasarkan produk mereka pada media tersebut, selain itu terdapat banyak manfaat pula akan didapatkan. Namun penggunaan produksi konten sosmed ini, memang harus tetap dikendalikan dan dipantau oleh pengguna secara langsung. Diperlukan strategi terbaik untuk memanfaatkan media semaksimal mungkin.
Ini mengapa Mengukur tren dan keberhasilan kampanye di media sosial menjadi sangat integral. Bukan hanya untuk menentukan apakah kampanye yang dilakukan berhasil atau tidak. Tapi juga menjadi bentuk disiplin dan SOP ketika melakukan kampanye dan menjadi standar yang bisa di jalankan. Karena setiap konten memiliki potensi untuk viral ataupun menjangkau orang lebih banyak. Konten marketing juga diperlukan untuk membantu brand meningkatkan kredibilitas di mata target audiensny terutama jika mereka merasakan manfaat dari konten yang dipublikasikan. Mari kita ambil contoh bada bisnis B2C di sektor Retail diperlukannya program pemasaran lewat konten ini berpotensi meningkatkan nilai pendapatan per unit (average revenue per unit (ARPU) yang diukur dari total pendapatan dibagi dengan jumlah pelanggan.
Berdasarkan studi kasus pada perusahaan berbasis teknologi, termasuk e-commerce, yang pernah menjalankan kegiatan content marketing jika dilakukan dengan skala besar aktivitas ini bisa meningkatkan ARPU sampai 2,5 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan paid media konvensional.
Keunggulan lain dari program kampanye melalui konten ini adalah soal cara pengukuran yang jelas pada setiap tahapannya. Sehingga kita bisa memantau dan mengukur performa konten dengan mudah; salah satunya dengan melihat tingkat kunjungan, reaksi (interaksi), hingga konversinya (klik, submit form etc). Dengan demikian, kita bisa mengambil keputusan lebih tepat terkait apa yang kurang dan perlu dioptimalkan dari waktu ke waktu.
Bahkan lebih jauh lagi materi pada kegiatan content marketing bisa dioptimalisasi untuk mendukung upaya pemasaran lewat jalur paid media, agar lebih efektif dan makin terasa pertumbuhan dan jangkauan dampaknya.
TUJUAN
- Peserta memiliki wawasan mengenai trend research dan social media listening
- Peserta mengetahui langkah menentukan KPI dan mempergunakan device dan teroptimasi dengan baik untuk penggunaannya
POKOK BAHASAN
- Memahami tools yang bisa digunakan untuk trend research dan social media listening
- Membuat kampanye dan menentukan KPI
- Kiat dan tips untuk menggunakan device dalam memproduksi konten
OUTPUT
- Peserta memahami bagaimana cara melihat trend research dan melakukan social media listening. Trend research based queries akan menggunakan Google Trends sedangkan untuk social media listening menggunakan trends on Twitter (kedua
platform tersedia gratis) - Peserta dapat menentukan KPI dan mempergunakan device untuk memproduksi konten
METODE
- Research: Riset konten, pemilihan platform, dan menentukan objective
- Produce: Ide konten, Produksi konten, brief kreatif, penyesuaian format
- Optimization: Penggunaan Hastag, Tag lokasi, tag akun, music, dll
- Review: monitor insight, results ongoing analytics
RINCIAN WAKTU
90 menit.
Durasi | Sesi/Materi | Metode | Catatan |
---|---|---|---|
5 menit | Perkenalan diri | Presentasi (ceramah) | On deck ready |
5 menit | Sesi Berbagi dari Peserta | Sharing dari salah satu kelompok kecil. Ini adalah ajang latihan bagi peserta | Kelompok telah dibagi sebelumnya. Topik berbagi akan diusahakan sesuai tema, tetapi ada risiko beda tema |
5 menit | Pembagian Kelompok | Fasilitasi | Kelompok menunjuk Admin (ketua) Kelompok |
5 menit | Pengenalan Platform tools dan metriks | Presentasi (ceramah) | Deck materi presentasi ready |
10 menit | Tantangan kelompok membuat ide penggunaan Platform (cocoklogy) | Roleplay | Soal untuk tiap kelompok -Memfasilitasi tiap kelompok |
5 menit | Vote sosmed of the year | Kuis | Menggunakan Post it vote soal platform fav |
20 menit | Pemaparan | Presentasi (Ceramah) | On deck ready |
15 menit | Use case (Studi kasus) | Roleplay | Diberikan satu contoh soal dan tiap kelompok perlu berdiskusi untuk pemecahannya |
10 menit | Tanya Jawab antar kelompok | Games diskusi | Pitch jawaban mereka selama 1 menit, dan diberikan kesempatan bertanya dari kelompok lain 1 menit |
10 menit | Workshop mengaplikasian pembuatan campaign | Kuis | Mengisi worksheet campaign plan di kertas kerja |
PERALATAN
- Kertas
- Pulpen (Alat tulis)
- Post it
- Papan tulis whiteboard kaki tiga
- Materi Presentasi (deck ppt – Google Slide)
- Perangkat dasar presentasi: Laptop, Proyektor, sound system (2 mic)
LANGKAH-LANGKAH
Persiapan
- Materi Presentasi
- Video yang akan diputar terlampir/di masukan dalam materi (deck)
- Step games/sumber bacaan untuk peserta
- Peralatan untuk kelompok sudah tersedia
Pemaparan tiap sesi
- Perkenalan diri Pemateri (5 menit)
Sesi berbagi dari peserta (5 menit)
Kelompok peserta yang mendapat giliran akan berbagi masalah atau pengalamanMereka yang diusahakan sesuai topik modul. Disini kita akan gali insight atau wawasan peserta terhadap
topik dan konteks pelatihan
Pembagian Kelompok (5 menit)
Pembagian 5 kelompok secara acak dengan menyebut kata dalam kalimat
“Mari, Berkarya, Dengan, Social, Media” satu persatu
Pembagian kelompok ini nanti yang akan ada sampai akhir untuk bermain games dan kuis. Adapun tiap individu memakai nama kelompok yang digunakan sampai akhir sesi. Narasumber akan selalu memanggil peserta sesuai nama kelompok masing-masing.
Pengenalan Platform tools dan metriks (5 menit)
Secara singkat pemateri akan langsung paparkan tiap platform (in general) Profil, background, audience, segmen, tips post dan metrik yang dipunya oleh tiap platform tersebut.
Tantangan kelompok membuat ide penggunaan Platform (cocoklogy) (10 menit)
Tiap Kelompok diberi roleplay untuk menentukan platform yang cocok. Sesuai dari pertanyaan-pertanyaan dari pemateri.
Vote sosmed of the year (5 menit)
Para peserta tiap kelompok menulis dengan post it, platform favorit mereka dan memberikan alasannya (latar belakang)
- Pemaparan (20 menit)
Materi deck meliputi:
Konten yang Trend dan dinamikanya
Seiring dengan perkembangan waktu, saat ini banyak orang berlomba-lomba untuk menciptakan konten dengan mengikuti trend yang sedang terjadi. Trend ini menjadi indikasi terhadap minat dari audiens (audience) dan topik yang sedang hangat untuk diperbincangkan dan sedang “in”. Kita perlu memahami bagaimana membaca tren tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan tools atau riset secara daring (online). Membaca sebuah tren sebelum menciptakan konten di media sosial adalah hal yang penting, mengapa hal tersebut perlu diperhatikan? Dengan mengikuti topik yang sedang tren kita dapat meningkatkan traksi (traffic) pengunjung dan membangun keterlibatan (engagement) di media sosial hingga menarik kesimpulan yang dibutuhkan untuk menciptakan konten yang lebih baik lagi.
Tools untuk Trend research
Ada beberapa tools yang bisa digunakan dalam melakukan riset tren di digital. Untuk pencarian topik di halaman pencarian atau search engine dapat menggunakan tools yang bernama Google Trends. Lalu untuk pencarian tren di platform sosial media masing-masing bisa menggunakan peramban di platformnya masing-masing atau dapat menggunakan bantuan media online hingga 3rd party tools seperti: buzzfeed, Trend Hunter, moreinspiration.com, SEA Mashable dan lain-lain.
Apa itu Social media listening?
Social media listening adalah kegiatan melacak kata kunci atau pembahasan yang sedang terjadi di platform media sosial untuk menemukan penyebutan dan percakapan yang berkaitan dengan produk hingga brand (merk) topik. Social media listening mengacu pada proses menganalisa percakapan dan tren yang tidak hanya terjadi di sekitar brand. Namun juga pada praktik industri kita adalah untuk dapat melihat secara keseluruhan, kemudian menggunakan pengetahuan atau wawasan tersebut untuk merancang strategi dan keputusan terhadap pembuatan konten hingga hasil dari konten yang telah di publish.
Tools untuk social media listening
Social media listening dapat dilakukan dengan Social media monitoring yang bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai penyebutan brand, produk, layanan, kompetitor, hingga industri dan kampanye digital melalui hastag atau ulasan terhadap topik. Cara ini dapat dijadikan acuan untuk menemukan alasan audiens men tweet hingga memproduksi konten sampai memberikan feedback dengan menulis komentar positif atau negatif.
Social media listening dapat memudahkan kita dalam memahami apa yang audiens kita sedang pikirkan dan mengoptimalkan branding menyampaikan konten sesuai ketertarikan audience. Tools yang dapat digunakan untuk melakukan Social media listening adalah melalui platform dari social media yang digunakan sendiri tentunya dengan riset berdasar tren yang bisa dilakukan dari fitur hastag ataupun pun nominal jumlah pencarian (search) terhadap topik.Produksi konten vs Mutu
Untuk Mmeproduksi konten secara sederhana diperlukannya perangkat atau device. Seorang konten kreator misal hanya memerlukan sebuah smartphone untuk membuat sebuah konten. Selain itu untuk membuat design secara sederhana untuk konten media sosial bisa menggunakan Canva.
Tapi lebih jauh yang harus diperhatikan selain dalam menciptakan atau membuat konten adalah melihat “mutu” dari konten itu sendiri. Banyak hal yang perlu diperhatikan seperti. Kontras, kualitas HD pada gambar, format yang sesuai dan kemudahan melihat headline (judul) yang tidak terganggu dengan aspek artistik didalamnya.Cara menentukan objective dan KPI
Untuk menentukan tujuan atau objective diperlukan strategi dalam merencanakan tujuan dan latar belakang konten dibuat. Dalam marketing kita memahami tiga konsep dasar dari pemahaman audiens yaitu: awareness, consideration and action. Tiga hal ini yang menjadi dasar sebuah pembuatan konten yang harus sesuai dengan tujuannya, biasa pula kita dibantu dengan membuat content pillar untuk menyederhanakan rancangan ide dan eksekusi pembuatan konten tersebut.
KPI atau (Key Performance Indicator) dibuat dan disepakati bersama oleh tim maupun individu yang akan melaksanakan publikasi konten. KPI ini bisa berupa jumlah traksi yang masuk melalui konten seperti views (jumlah yang melihat) atau di sosial media lain di hitung sebagai impressions (jumlah penayangan) hingga mengukur interaksi seperti likes, share atau saved.Use case/Studi kasus (15 menit)
Pemateri akan memaparkan satu studi kasus (contoh yang akan dijadikan studi kasus sudah disediakan) dan akan dikaji bersama bagaimana cara mengukur perencanaan pembuatan konten dari awal, penentuan KPI, langkah langkah produksi dan melihat results serta menarik insight (interpretasi data) . Waktu Durasi diskusi digunakan secara baik, dan pemateri bisa keliling untuk membantu peserta di tiap-tiap kelompoknya (jika ada pertanyaan). Sebagai catatan, langkah ini bisa diimplementasikan untuk para pengguna medsos pemula.
Tanya Jawab antar kelompok (10 menit)
Tiap kelompok diberi waktu untuk pitch ide mereka tersebut selama 1 menit, dan 1 menit lagi kelompok lain bisa menyanggah/memberi pertanyaan. Pitch dikerjakan setelah peserta membaca use case. Peserta perlu membuat inisiatif untuk mengetahui bagaimana cara untuk meng-improve campaign dengan ide dari mereka (per kelompok).
Workshop mengaplikasian pembuatan campaign (10 menit)
Diharapkan setelah pemaparan dan praktek langsung. Tiap peserta secara individu bisa membuat campaign sendiri dengan memperhatikan aspek-aspek yang sudah diajarkan sebelumnya.
PENUTUP
- Workshop mengaplikasikan pembuatan plan campaign
- Wrap Up dan Closing statement
- Foto bersama para peserta